Upaya
harmonisasi akuntansi di seluruh dunia sebenarnya dimulai sebelum adanya Komite
Standar Akuntansi Internasional (IASC) didirikan pada tahun 1973. Upaya
harmonisasi akuntansi menjadi semakin pesat pada dasawarsa 1990-an, sesuai
dengan berkembangnya globalisasi bisnis internasiional dan pasar surat
berharga, serta meningkatnya pencantuman saham oleh banyak perusahaan. Standar
yang terharmonisasi bersifat kompatibel, sehingga tidak mengandung
pertentangan. Beragam perbedaan utama dalam persyaratan dan pembuatan laporan
keuangan di seluruh dunia, serta meningkatnya kebutuhan pengguna laporan
keuangan untuk membandingkan informasi dari perusahaan – perusahaan di dunia,
merupakan (dan masih menjadi) kekuatan pendorong bagi gerakan harmonisasi
akuntansi ini. Sesuai dengan rencana (IASB),konvergensi standar akuntansi
internasional dan nasional mencakup penghapusan berbagai perbedaan secara
perlahan melalui upaya kerja sama antara IASB, penentu standar nasional, dan
kelompok lain yang menginginkan solusi terbaik bagi persoalan akuntansi dan
persoalan. Oleh karenanya, pemahaman yang mendasari harmonisasi dan konvergensi
sangat terkait erat. Harmonisasi secara umum bermakna penghapusan perbedaan
antara berbagai standar yang sudah ada,sementara konvergensi adalah bisa
mencakup pembuatan standar baru yang belum tercantum dalam standar yang sudah
ada.
Sekilas Mengenai Organisasi Internasional Utama yang
Mendorong Harmonisasi Akuntansi
Enam organisasi telah menjadi pemain utama dalam penentuan standar akuntansi
internasional dan dalam mempromosikan harmonisasi akuntansi internasional :
- Badan Standar Akuntansi International (IASB)
- Komisi Uni Eropa (EU)
- Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO)
- Federasi Internasional Akuntan (IFAC)
- Kelompok Kerja Ahli Antarpemerintah Perserikatan
Bangsa-bangsa atas Standar Internasional Akuntansi dan Pelaporan (International
Standars of Accounting and Reporting – ISAR), bagian dari Konferensi
Perserikatan Bangsa-bangsa dalam Perdagangan dan Pembangunan (United Nations
Conference on Trade and Development –UNCTAD)
- Kelompok Kerja dalam Standar Akuntansi Organisasi
Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Kelompok Kerja OEDC)
Badan Standar Akuntansi Internasional
Tujuan IASB adalah :
- Untuk mengembangkan dalam kepentingan umum, satu set
standar akuntansi global yang berkualitas tinggi, dapat dipahami dan dapat
diterapkan yang mewajibkan informasi yang berkualitas tinggi, transparan, dan
dapat dibandingkan dalam laporan keuangan.
- Untuk mendorong penggunaan dan penerapan
standar-standar tersebut yang ketat.
- Untuk membawa konvergensi standar akuntansi nasional
dan Standar Akuntansi Internasional dan Pelaporan Keuangan Internasional kea
rah solusi berkualitas tinggi.
Struktur IASB yang Baru
- Badan wali
- Dewan IASB
- Dewan penasihat standar
- Komite interpretasi pelaporan keuangan internasional
(IFRIC)
Uni Eropa (Europen Union-EU)
Salah satu tujuan EU adalah untuk
mencapai integrasi pasar keuangan eropa. Untuk tujuan ini, EC telah
memperkenalkan direktif dan mengambil langkah inisiatif yang sangat besar untuk
mencapai pasar tunggal bagi :
- Perubahan modal dalam tingkat EU
- Membuat kerangka dasar hukum umum untuk pasar surat
berharga dan derivatif yang terintegrasi
- Mencapai satu set standar akuntansi tunggal untuk
perusahaan-perusahaan yang sahamnya tercatat.
Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO)
Organisasi Internasional Komisi
Pasar Modal (International Organization of Securities Commissions-IOSCO)
beranggotakan sejumlah badan regulator pasar modal yang ada di lebih dari 100
negara. Menurut bagian pembukaan anggaran IOSCO: Otoritas pasar modal
memutuskan untuk bekerja bersama-sama dalam memastikan pengaturan pasar yang
lebih baik, baik pada tingkat domestic maupun internasional, untuk
mempertahankan pasar yang adil, efisien dan sehat:
- Saling menukarkan informasi berdasarkan pengalaman
masing-masing untuk mendorong perkembangan pasar domestic.
- Menyatukan upaya-upaya untuk membuat standard an
penhawasan efektif terhadap transaksi surat berharga internasional.
- Memberikan bantuan secara bersama-sama untuk
memastikan integritas pasar melalui penerapan standar yang ketat dan penegakkan
yang efektif terhadap pelanggaran.
IOSCO telah bekerja secara ekstensif
dalam pengungkapan internasional dan standar akuntansi memfasilitasi kemampuan
perusahaan memperoleh modal secara efisien melalui pasar global surat berharga.
Tujuan utamanya adalah untuk memfasilitasi proses yang dapat digunakan para
penerbit saham kelas dunia untuk memperoleh modal dengan cara yang paling
efektif dan efisien pada seluruh pasar modal yang terdapat permintaan investor.
Komite ini bekerja sama dengan IASB, antara lain dengan memberikan masukan
terhadap proyek-proyek IASB.
FEDERASI INTERNASIONAL AKUNTAN (IFAC)
IFAC merupakan organisasi tingkat
dunia yang memiliki 159 organisasi anggota di 118 negara, yang mewakili lebih
dari 2,5 juta orang akuntan. Didirikan tahun 1977, dimana misinya adalah untuk
mendukung perkembangan profesi akuntansi dengan harmonisasi standar sehingga
akuntan dapat memberikan jasa berkualitas tinggi secara konsisten demi
kepentingan umum.
Majelis IFAC, yang bertemu setiap
2.5 tahun, memiliki seorang perwakilan dari setiap organisasi anggota IFAC.
Majelis ini memiliki suatu dewan, yang terdiri dari para individu yang berasal
dari 18 negara yang dipilih untuk masa 2.5 tahun. Dewan ini, yang bertemu 2
kali setiap tahunnya, menetapkan kebijakan IFAC dan mengawasi operasinya.
Administrasi harian dilakukan oleh Sekretariat IFAC yang berlokasi di New York,
yang memiliki staf professional akuntansi dari seluruh dunia.
KELOMPOK KERJA ANTAR PEMERINTAH PERSERIKATAN
BANGSA-BANGSA UNTUK PAKAR DALAM STANDAR INTERNASIONAL AKUNTANSI DAN PELAPORAN
(ISAR)
ISAR dibentuk pada tahun 1982 dan
merupakan satu-satunya kelompok kerja antar pemerintah yang membahas akuntansi
dan audit pada tingkat perusahaan. Mandat khususnya adalah untuk mendorong
harmonisasi standar akuntansi nasional bagi perusahaan. ISAR mewujudkan mandat
tersebut melalui pembahasan dan pengesahan praktik terbaik, termasuk yang
direkomendasikan oleh IASB. ISAR merupakan pendukung awal atas pelaporan
lingkungan hidup dan sejumlah inisiatif terbaru berpusat pada tata kelola
perusahaan dan akuntansi untuk perusahaan berukuran kecil dan menengah.
ORGANISASI UNTUK KERJASAMA EKONOMI DAN PEMBANGUNAN
(OECD)
OECD merupakan organisasi
internasional Negara-negara industry maju yang berorientasi ekonomi pasar.
Dengan keanggotaan yang terdiri dari Negara-negara industry maju yang lebih
besar, OECD sering menjadi lawan yang tangguh terhadap badan-badan lain
(seperti PBB atau Konfederasi Internasional Persatuan Perdagangan Bebas) yang
memiliki kecenderungan untuk melakukan tindakan yang bertentangan dengan
kepentingan anggota-anggotanya.
Standar Akuntansi Internasional
Dewan Standar Akuntansi America
Akuntansi
di Amerika Serikat diatur oleh Badan Sektor Swasta (Badan Standar Akuntansi
Keuangan, atau Financial Accounting Standards Board – FASB), namun sebuah
lembaga pemerintah (Komisi Pengawas Pasar Modal atau Securities Exchange
Commission – SEC) juga memiliki kekuasaan untuk menerapakan standarnya sendiri.
Di Amerika Serikat , dilakukan pengujian dan analisa pada prinsip dan teori
akuntansi yang berkembang melalui 4 fase yakni :
- Fase
Kontribusi Manajemen (1900-1933)
Pengaruh
manajemen dalam pembentukan prinsip-prinsip akuntansi muncul dari meningkatnya
jumlah pemegang saham dan peranan ekonomik dominan yang dimainkan oleh
korporasi industri setelah 1900. Penyebaran kepemilikan saham memberi peluang
bagi manajemen untuk mengendalikan bentuk dan isi pengungkapan akuntansi.
Ketergantungan pada inisiatif manajemen menimbulkan konsekuensi sebagai berikut
:
- Sebagian besar teknik akuntansi tidak
memiliki dukungan teoritis.
- Pusat perhatian pada penentuan
penghasilan kena pajak dan minimisasi pajak penghasilan.
- Teknik yang diadopsi adalah untuk
meratakan pendapatan.
- Penghindaran dari masalah-masalah
kompleks dan solusi berdasarkan kebijakan dianut.
- Perbedaan perlakuan teknik akuntansi
dari perusahaan yang berbeda untuk masalah yang sama.
Situasi
ini menghasilkan ketidakpuasan, karena adanya tuntutan dalam peningkatan
standar pelaporan keuangan dan meminta adanya perlindungan terhadap investor.
Fase
Kontribusi Institusi (1933-1959) Fase ini ditandai
dengan timbulnya badan/institusi dan peningkatan peranannya dalam pengembangan
prinsip akuntansi, sbb:
Tahun 1934 Kongres membentuk Securities
and Exchange Commision (SEC) untuk melaksanakan berbagai peraturan investasi
federal. Komisi ini dapat merumuskan hal-hal, informasi, metode-metode, yang
harus ditunjukan dalam laporan keuangan.
Adanya usulan agar The American
Institute of Certified Public Accountants (AICPA) mulai melakukan kerjasama
dengan bursa saham sehingga standar yang ditetapkan dalam laporan keuangan
dapat sesuai dengan eksekutif perusahaan dan akuntan sesuai dengan praktek yang
ada.
Setelah
berdirinya American Accounting Association (AAA) yang banyak mengkritik SEC
maka AICPA memutuskan untuk memberdayakan Committee Accounting Procedure (CAP)
menerbitkan Accounting Research Bulletins (ARBs). Adanya praktek-praktek
akuntansi yang banyak dikritik, isu-isu yang tidak populer, kegagalan untuk
mengembangkan pernyataan menyeluruh tentang prinsip akuntansi menyebabkan
konflik antara SEC dengan CAP.
- Fase
Kontribusi Profesional (1953-1973)
Komite
Khusus tentang Program Riset mengusulkan pembubaran CAP dan departemennya yang
diterima oleh AICPA dan kemudian didirikan Accounting Principle Board (APB) dan
The Accounting Research Division (ARD) untuk meneliti tentang isu-isu yang
merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum. APB kemudian
menerbitkan berbagai pendapat untuk membahas isu-isu kontroversial , namun
upaya tersebut tidak berhasil sehingga APB diserang dan dikritik karena opini
yang bersifat kontroversial termasuk tentang akuntansi pensiun, alokasi pajak
penghasilan, kredit pajak investasi, akuntansi untuk penggabungan usaha dan
goodwill.
- Fase
Politisasi (1973-sekarang)
Keterbatasan
asosiasi professional dan manajemen dalam merumuskan teori akuntansi mendorong
diadopsinya pendekatan yang lebih deduktif dan politis. Dalam situasi tersebut
FASB mengindikasikan proses penetapan standar akuntansi sebagai proses
demokratik.
Proses
penetapan standar akuntansi tidak hanya didasarkan kebutuhan pemakai tetapi
juga mempertimbangkan beberapa perspektif yang dapat mempresentasikan seluruh
konstituensi. Juga ditekankan agar Pemerintah federal dan Kongres harus berada
pada kepentingan umum dengan mempertahankan dan meningkatkan akuntabilitasnya
dimata publik.
Perkembangan GAAP (General Accepted
Accounting Principal)
Standar
Akuntansi secara historis telah ditetapkan oleh American Institute of Certified
Public Accountant (AICPA) tunduk pada peraturan Securities and Exchange
Commission. AICPA pertama kali membuat Komite Prosedur Akuntansi pada tahun
1939, dan diganti dengan Dewan Prinsip
Akuntansi pada tahun 1951. Pada tahun 1973, Dewan Prinsip Akuntansi digantikan
oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (FASB) di bawah pengawasan Yayasan
Akuntansi Keuangan dengan Standar Akuntansi Keuangan Dewan Pertimbangan
melayani untuk menasihati dan memberikan masukan pada standar akuntansi.
Organisasi-organisasi lain yang terlibat dalam menentukan standar akuntansi
Amerika Serikat meliputi Dewan Standar Akuntansi Pemerintahan (GASB), terbentuk
pada tahun 1984, dan Perusahaan Publik Akuntansi Dewan Pengawas (PCAOB). US
GAAP standar telah terbentuk dan Dewan Standar Akuntansi Internasional yang
memproduksi Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) juga berperan
penting nantinya.
Sekitar
tahun 2008, FASB mengeluarkan Standar Akuntansi FASB Kodifikasi, yang menata
ulang ribuan GAAP pernyataan AS ke sekitar 90 topik akuntansi. Pada tahun 2008,
Komisi Sekuritas dan Bursa mengeluarkan “peta jalan” awal yang dapat memimpin
AS untuk meninggalkan prinsip akuntansi yang berlaku umum di masa depan (akan
ditentukan pada tahun 2011), dan untuk bergabung lebih dari 100 negara di
seluruh dunia bukan dalam menggunakan yang berbasis di London Standar Pelaporan
Keuangan Internasional. Pada 2010, proyek konvergensi sedang berlangsung dengan
pertemuan rutin FASB dengan IASB.
Serupa
dengan banyak negara lain berlatih di bawah common law sistem, pemerintah
Amerika Serikat tidak secara langsung menetapkan standar akuntansi, dengan
keyakinan bahwa sektor swasta memiliki pengetahuan yang lebih baik dan sumber
daya. US GAAP tidak tertulis dalam undang-undang , meskipun US Securities and
Exchange Commission (SEC) mensyaratkan bahwa hal itu harus diikuti dalam
pelaporan keuangan yang diperdagangkan oleh perusahaan publik. Saat ini, Dewan
Standar Akuntansi Keuangan (FASB) adalah otoritas tertinggi dalam membangun
prinsip akuntansi yang berlaku umum untuk perusahaan publik dan swasta, serta
badan non-profit. Untuk negara dan pemerintah daerah, GAAP ditentukan oleh
Dewan Standar Akuntansi Pemerintahan (GASB), yang beroperasi di bawah
seperangkat asumsi, prinsip, dan kendala, berbeda dengan PSAK sektor swasta
standar. Ketentuan GAAP AS agak berbeda dari Standar Pelaporan Keuangan
Internasional (IFRS), meskipun mantan Ketua SEC Chris Cox menetapkan jadwal
bagi semua perusahaan AS untuk menjatuhkan GAAP pada tahun 2016, dengan
perusahaan terbesar beralih ke IFRS pada awal 2009.
Laporan Keuangan Amerika serikat
Ada
8 Tipe Komponen Laporan Keuangan di Amerika :
- Laporan Manajemen
- Laporan Auditor Independen
- Laporan Keuangan Primer
- Diskusi manajemen dan analisis hasil
operasional dan kondisi keuangan
- Penjelasan mengenai kebijakan akuntansi
dengan dampak yang paling kritis pada laporan keuangan
- Catatan atas laporan keuangan
- Perbandingan data keuangan selama 5 atau 10
tahun
- Data triwulan terpilih
Laporan
keuangan konsolidasi bersifat wajib dan laporan keuangan AS yang diterbitkan
biasanya tidak memuat hanya laporan induk perusahaan saja. Aturan konsolidasi
mengharuskan seluruh anak perusahaan yang dikendalikan (yaitu dengan
kepemilikan yang melebihi 50% dari saham dengan hak suara) harus
dikonsolidasikan secara penuh, walaupun operasi anak perusahaan tersebut tidak
homogen. Laporan keuangan intern (kwartalan) diwajibkan untuk perusahaan yang
sahamnya tercatat pada bursa efek utama. Laporan ini biasanya hanya berisi
laporan keuangan ringkas yang tidak diaudit dan komentar manajemen secara
singkat.
Badan standar akuntansi di Amerika
Serikat
- American
Institute of Certified Public Accountants
Suatu
organinsasi profesional dalam bidang akuntansi publik yang keanggotaannya hanya
bagi akuntan publik terdaftar (certified public accountants)saja. Organisasi
ini menerbitkan jurnal bulanan The journal of accountancy dan berpengaruh kuat
bagi perkembangan prinsip-prinsip akuntansi serta norma pemeriksaan di Amerika
Serikat
- Financial
Accounting Standards Board
Salah
satu organisai yang memberikan panduan standar untuk pelaporan keuangan. Misi
dari FASB adalah untuk membangun dan meningkatkan standar akuntansi keuangan
dan pelaporan untuk bimbingan dan pendidikan masyarakat, termasuk emiten,
auditor dan pengguna informasi keuangan.
- Governmental
Accounting Standards Board (Dewan standar akuntansi pemerintahan)
Dibuat pada tahun 1984, GASB membahas
masalah-masalah pemerintah, negara bagian dan lokal pelaporan. Strukturnya
mirip dengan yang ada pada FASB’s.
- Securities
and Exchange Commission
Lembaga
independen dari pemerintah Amerika Serikat yang memegang tanggung jawab utama
untuk menegakkan hukum federal efek dan mengatur industri efek, pasar saham dan
bangsa pilihan bursa, dan efek elektronik lainnya. SEC diciptakan sebagai
akibat dari Depresi Besar .. Pada waktu itu tidak ada struktur menetapkan
standar akuntansi. SEC mendorong pembentukan badan standar pengaturan swasta
melalui AICPA dan kemudian FASB , percaya bahwa sektor swasta memiliki
pengetahuan yang tepat, sumber daya, dan bakat. SEC bekerja sama dengan
berbagai organisasi swasta dalam hal pengaturan GAAP, tetapi tidak menetapkan
GAAP sendiri.
Standar Baru Setelah Kasus Enron
Publik
Amerika Serikat dikejutkan oleh skandal keuangan yang terjadi di Enron,
Worldcom dan beberapa perusahaan lain. Skandal tersebut merupakan pukulan berat
bagi pasar modal di Amerika Serikat. Kepercayaan publik sebagai salah satu
pilar mekanisme pasar modal telah rusak, dan butuh usaha keras untuk
memulihkanya kembali. Menurut beberapa survey, masyarakat telah kehilangan
kepercayaan terhadap sistem penyusunan dan pemeriksaan laporan keuangan. Mereka
memiliki sentimen negatif dan menganggap kasus-kasus yang ditemukan tersebut
merupakan puncak gunung es dari kebobrokan perusahaan-perusahaan di Amerika
Serikat. Skandal tersebut bukan hanya melibatkan pucuk pimpinan
perusahan-perusahaan ternama di Amerika Serikat tetapi juga melibatkan Arthur
Andersen, salah satu dari lima akuntan publik terbesar di dunia. Rekayasa
keuangan yang dilakukan oleh pucuk pimpinan dan akuntan publik tersebut, bisa
dikategorikan tindakan kriminal, karena mereka dengan beraninya menghancurkan
dokumen, memalsu dokumen dan tindakan lainnya yang sangat merugikan para
pemegang saham.
Skandal-skandal
tersebut sangat membahayakan bagi keberlangsungan ekonomi di Amerika Serikat.
Beberapa pihak bahkan menyebuk bencana keuangan paling serius dalam dasawarsa
ini, dan menyejajarkannya dengan peristiwa pengeboman WTC atau “9/11 dalam
dunia keuangan”. Walaupun para pelaku telah menerima hukuman yang berat, namun
rakyat Amerika Serikat, dalam hal ini diwakili oleh Konggres Amerikan, tidak
merasa cukup disitu. Maka konggres Amerika Serikat segera mengambil langkah
komprehensif dengan menetapkan undang-undang keuangan yang kemudian dikenal
dengan Sarbanes Oxley Act 2002. Konggres berangapan bahwa skandal-skandal
keuangan tersebut tidak bisa dilihat sebagai kasus, namun sebuah indikasi
perlunya sebuah peraturan yang lebih ketat yang mengatur penyiapan dan
pemeriksaan laporan keuangan. Dengan ditetapkan peraturan tersebut diharapkan
kepercayaan publik bisa pulih lagi sehingga resesi keuangan yang terjadi di
tahun 1929 tidak terjadi lagi.
SARBANES OXLEY ACT 2002 (Sarbox)
Kongres
Amerika Serikat menetapkan undang-undang keuangan yang kemudian dikenal dengan
Sarbanes-Oxley Act 2002 (Sarbox) pada tanggal 30 Juli 2002. Undang-undang ini
disebut-sebut sebagai perubahan terbesar dalam pengaturan pengelolaan
perusahaan dan pelaporan keuangan sejak Undang-Undang Keuangan pertama kali
ditetapkan di tahun 1933 dan 1934.
Sarbox
terdiri dari 130 halaman dan terbagi menjadi 11 bab. Tujuan dari Sarbox adalah
melindungi investor lewat :
Pengungkapan
keuangan yang lebih
- Akurat
- Tepat waktu
- Komprehensif
- Dapat dimengerti
Tata
kelola perusahaan yang lebih baik Pengawasan yang lebih ketat dengan
pembentukan PCAOB (Public Company Accounting Oversight Board).
Pengendalian
internal yang lebih baik.
Peraturan
ini mengikat semua perusahaan publik yang mencatatkan bursanya di pasar modal
Amerika Serikat (NYSE dan NASDAQ) dan kantor akuntan yang memeriksanya baik
kantor akuntan tersebut berada dalam yurisdiksi Amerika Serikat maupun bukan.
Peraturan ini mulai berlaku 15 November 2004 untuk perusahaan yang memiliki
float melebihi USD75 juta dan 15 Juli 2005 untuk sisa perusahaan lainnya.
PCAOB (Public Company Accounting
Oversight Board)
Pembentukan
PCAOB (Public Company Accounting Oversight Board) adalah amanat dari Sarbox.
PCAOB dibentuk untuk mengawasi proses penyusunan, pemeriksaan dan pelaporan
laporan keuangan perusahaan publik di Amerika Serikat. Tugas dari PCAOB terkait
tujuan pembentukan tersebut adalah:
- Mendaftar akuntan publik yang akan
melakukan pemeriksaan terhadap perusaaan yang mencatatkan bursanya pasar modal.
(Section 102)
- Menetapkan standar tentang audit,
pengendalian mutu, etika, independensi dan standar yang lain terkait dengan
proses penyusunan laporan audit untuk perusahaan publik. (Section 103)
- Melakukan pengawasan terhadap kantor
akuntan publik. (Section 104)
- Melakukan penyelidikan dan penegakan
disiplin termasuk memberikan sanksi jika diperlukan kepada kantor akuntan
publik atau perorangan yang berasosiasi dengan suatu kantor akuntan publik.
(Section 105)
PCAOB
mempunyai anggota 5 orang dan 2 orang diantaranya harus atau pernah menjadi CPA
(Certified Public Accountant). Masa tugas dari badan tersebut adalah 5 tahun
dan dapat tidak dapat dipilih lagi setelah dua periode.
Dewan Standar Akuntansi Eropa
Badan
pembuat standar akuntansi di untuk kawasan Eropa ialah IASB (International
Accounting Standard Board). Standar yang dibuat oleh IASB, saat itu (sebelum
tahun 1990) belum diminati oleh dunia. Hal ini karena perkembangan ekonomi
Amerika masih dijadikan sebagai patokan perkembangan bisnis dunia. Produknya
adalah IAS yang kemudian bermetamorfosis menjadi IFRS (International Financial
Reporting Standard).
Laporan
keuangan IFRS terdiri atas neraca gabungan, laporan laba rugi, laporan kas,
laporan perubahan ekuitas, dan catatan penjelasan. Ungkapan penjelasan harus
mencakup :
#. Kebijakan akuntansi yang diikuti.
#. Penilaian yang dibuat oleh manajemen
dalam menerapkan kebijakan akuntansi yang penting.
#. Asumsi utama mengenai masa depan dan
sumber-sumber penting tentang ketidakpastian estimasi.
Dalam
IFRS, semua kombinasi bisnis dianggap sebagai pembelajaran. Goodwill merupakan
perbedaan antara harga pasar dari pertimbangan yang ada dan harga pasar dari
asset cabang, kewajiban, dan kewajiban bersayarat. Goodwill yang negatir harus
segera diakui dalam pendapatan. Entitas-entitas yang dokontrol bersama-sama
bisa dibukukan, baik untuk gabungan yang proporsional atau metode ekuitas.
Penanaman modal dalam perusahaan gabungan dibukukan dengan metode ekuitas.
- Dewan
Akuntansi Lima Negara Eropa
Inggris
Badan
pembuat standar akuntansi di Negara Inggris ialah Accounting Standard Board
(ASB) yang didirikan pada tahun 1990. Selama masa itu badan ini telah banyak
mengeluarkan Statement of Standar Accounting Practise (SSAPs) dan Statement of
Recommended Practice (SORPs).
Enam
dewan akuntansi di Kerajaan Ingris berikut ini dihubungkan memaliu Consultative
Committee of Accountancy Bodies (CCAB), yang dibentuk pada tahun 1970.
1. The Institute of Chartered Accountants
In England and Wales
2. The Institute of Chartered Accountants
In England in Ireland
3. The Institute of Chartered Accountants
In England in Scotland
4. The Association of Chartered Certified
Accountants
5. The chartered Institute on Managemant
Accountants
6. The Chartered Institute of Public
Finance and Accountancy
Hingga
2000, standar audit merpakan tanggung jawab sebuah dewan dari CCAB. Pada tahun
tersebut Accountancy Foundation dibentuk untuk mengatur dan mengawasi profesi audit.
Jerman
GASC
membawahi Badan Standar Akuntansi Jerman (German Accounting Standards
Board-GASB) yang melakukan pekerjaan teknis dan mengeluarkan standar akuntansi.
GASB adalah rekomendasi wajib yang hanya berlaku untuk laporan keuangan
konsolidasi. GASB dibentuk untuk mengembangkan suatu standar Jerman yang sesuai
dengan standar akuntansi internasional.
GASB
telah mengeluarkan Standar Akuntansi Jerman (German Accounting Standards-GAS)
untuk permasalahan seperti laporan arus kas, pelaporan segmen, pajak tangguhan,
dan translasi matauang asing. Namun pada tahun 2003, GASB menerapkan strategi
baru dan menyelaraskan program kerjanya dengan usaha IASB untuk mencapai
konverjensi standar akuntansi secara global. Perubahan ini mengakui ketentuan
Unit Eropa atas IFRS bagi perusahaan emiten pada tahun 2005
Undang-undang
tahun 1998 tentang kendali dan transparansi memperkanalkan persyaratan bagi
Menteri Kehakiman untuk mengakui dewan susunan standar nasional untuk
memberikan tujuan-tujuan berikut:
1. Mengembangkan rekomendasi untuk
penerapan standar akuntansi dalam laporan keuangan gabungan.
2. Menganjurkan Menteri Kehakiman mengenai
standar akuntansi yang baru.
3. Mewakili Jerman dalam organisasi
akuntansi internasional seperti IASB.
German
Accounting Standards Committee (GASC), didirikan tidak lama sesudahnya, dan
selanjutnya diresmikan oleh Menteri Kehakiman sebagai otoritas penyusun standar
Jerman.
GASC
mengawasi German Accounting Standards Board (GASB), yang melakukan pekerjaan
teknis dan mengeluarkan standar akuntansi. GASB berisi tujuh orang ahli audit,
analisis keuangan, akademis, dan industri yang mandiri.
Sistem
penyusunan standar akuntansi Jerman secara umum sama dengan sitem yang
digunakan di Inggris dan Amerika Serikat, dan sama dengan IASB. Namun penting
untuk menekankan bahwa standar GASB merupakan rekomendasi otoriter yang hanya
berlaku untuk laporan keuangan gabungan.
Menurut
pendapat kami, berdasarkan pada penemuan audit kami, laporan keuangan gabungan
sesuai IFRS, seperti yang digunakan oleh Uni Eropa, persyaratan tambahan dari
German Commercial Law. 1HGB dan memberikan tinjauan yang baik dan benar dari
asset bersih, posisi keuangan, dan hasil opersai grup sesuai dengan persyaratan
tersebut.
Perancis
Kementrian
Ekonomi Nasional menyetujui Plan Comptable General (kode akuntansi nasional)
resmi yang pertama pada bulan September 1947. Revisi kode tersebut dilakukan
pada tahun 1957. Revisi selanjutnya terjadi pada tahun 1982 berdasarkan
Direktif Keempat Uni Eropa (UE). Pada tahun 1986,rencana tersebut diperluas untuk
melaksanakan ketentuan dalam Direktif Ketujuh UE terhadap laporan keuangan
konsolidasi dan direvisi lebih lanjut pada tahun 1999.
Ada
lima perusahaan besar yang terlibat dalam penyusunan atandar di Prancis :
1. Counseil National de la Comptabilite,
atau CNC (Badan Akuntansi Nasional)
2. Comite de la Reglementation Comptable,
atau CRC (KOmite Regulasi Akuntansi)
3. Autorite des Marches Financiers, atau
AMF (Otoritas Pasar Keuangan)
4. Ordre des Experts-Comptable, atau OEC
(Institute Akuntan Publik)
5. Compagnie National des Commissaires aux
Comptes, atau CNCC (Institute Nasional Undang-undang Auditor
CNC
terdiri dari 58 anggota yang mewakili profesi akuntansi, pegawau sipil, dan
atasan, persatuan dagang, dan kelompok-kelompok sektor swasta lainnya. Sebuah
Urgent Issue Committee tergabung dalam CNC untuk menyelesaikan masalah-masalah
akuntansi yang memerlukan resolusi yang cepat. Penunjukkan dalam CNC sangat
bergengsi, dan rekomendasinya sangat berbobot.
Oleh
karena kebutuhan akan cara penyediaan otoritas pengaturan yang luwes dan cepat
untuk standar akuntansi. CRC didirikan pada tahun 1998. CRC mengubah pengaturan
dan rekomendasi CNC menjadi regulasimyang mengikat.
Perusahaan-perusahaan
Prancis secara tradisional kurang bergantung pada pasar modal daripada
sumber-sumber keuangan lainnya. Organisasi Prancis-AMF- yang sepadan dengan
Securities and Exchange AS memiliki pengaruh penting yang terbatas pada susunan
standar akuntansi. AMF mengawsai masalah-masalah pasar yang baru dan operasi
pasara regional dan nasional. AMF memiliki otoritas untuk mengeluarkan aturan
laporan dan pengungkapan tambahan untuk perusahaan yang terdaftar. AMF
bertanggung jawab untuk melaksanakan pemenuhan persyaratan laporan oleh
perusahaan-perusahaan Prancis yang terdaftar. Ada dua divisi yang memeriksa
kepatuhannya. Division of Corporate Finance (SOIF) mengadakan sebuah tinjauan
umum tentang aspek-aspek hokum, ekonomi,
dan keuangan dari berkas-berkas dokumen AMF (termasuk laporan tahunan).
Accounting Division (SACF) memeriksa kepatuhan standar akuntansi.
Praktik
akuntansi public dan hak untuk mendapatkan gelar expert-comptable dibatasi
untuk para anggota OEC, yang terikat dengan klien untuk menjaga dan meninjau
catatan akuntansi dan mempersiapkan laporan keuangan. OEC berada dibawah
yurisdiski Menteri Ekonomi dan Keuangan.
Sebaliknya,
CNCC berada dibawah yurisdiski Menteri Kehakiman. Menurut undang-undang hanya
auditor resmi yang boleh mengaudit dan memberikan opini tentang laporan
keuangan. Audit di Prancis secara umum sama dengan padanannya ditempat lain.
Namun, auditor Prancis harus melapor kepada auditor Negara bagian untuk setiap
tindakan criminal yang mereka dapati selama masa audit.
AMF
bertanggung jawab untuk mengawasi audit perusahaan-perusahaan yang terdaftar.
Namun, AMF bergantung pada komite CNCC untuk melakukan tinjauan mutu audit demi
kepentingannya. Dengan penetapan bersama AMF, CENA memeriksa audit dari setiap
perusahaan yang terdaftar sedikitnya sekali dalam 6 tahun. Pemeriksaan lebih
lanjut juga dilakukan dalam kasus-kasus dimana pekerjaan auditor dianggap tidak
sempurna.
Belanda
Akuntansi
di Belanda memiliki beberapa paradoks yang menarik. Belanda memiliki ketentuan
akuntansi dan pelaporan keuangan yang relative permisif, tetapi standar praktik
profesional yang sangat tinggi. Belanda merupakan negara hukum kode, namun
akuntansinya berorientasi pada penjayian wajar. Di Belanda, akuntansi dianggap
sebagai cabang dari ekonomi usaha. Akibatnya, banyak pemikiran ekonomi yang
dicurahkan terhadap topik-topik akuntansi dan khususnya terhadap pengukuran
akuntansi.
Regulasi
di Belanda tetap liberal sampai tahun 1970 ketika undang-undang laporan
keuangan tahunan diberlakukan. Di antara provisi utama undang-undang tahun 1970
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Laporan keuangan tahunan harus
menunjukkan gambaran yang wajar mengenai posisi dan hasil keuangan selama satu
tahun.
2. Laporan keuangn harus disusun sesuai
dengan praktek usaha yang baik
3. Dasar penyajian aktiva dan kewajiban dan
penentuan hasil operasi harus diungkapkan
4. Laporan keuangan harus disusun sesuai
dengan dasar yang konsisten dan pengaruh material dari perubahan dalam prinsip
akuntansi harus diungkapkan secukupnya
5. Informasi keungan komparatif untuk
periode sebelumnya harus diungkapkan dalam laporan keuangan dan catatan kaki
yang menyertainya
Kualitas
laporan keuangan Belanda sangat seragam. Laporan keuangan wajib harus disusun
dalam bahasa Belanda namun dalam bahasa Inggris, Perancis, dan Jerman dapat
diterima. Laporan keuangan harus memuat hal-hal berikut: neraca, laporan laba
rugi, catatan-catatan , laporan direksi, dan informasi lain yang
direkomendasikan. Laporan keuangan tahunan harus disajikan baik berdasarkan
induk perusahaan saja maupun konsolidasi. Kelompok-kelompok perusahaan untuk
tujuan konsolidasi terdiri dari perusahaan-perusahaan yang membentuk unit
ekonomi yang berada di bawah kendali yang sama.
Meskipun
metode penyatuan untuk penggabungan usaha dapat digunakan dalam kondisi
tertentu, metode tersebut sudah jarang digunakan di Belanda. Goodwill merupakan
perbedaan antara biaya akuisisi dengan nilai wajar aktiva dan kewajiban yang
dibeli. Fleksibilitas Belanda dalam pengukuran akuntansi dapat terlihat dengan
diperbolehkannya penggunaan nilai kini untuk aktiva berwujud seperti persediaan
dan aktiva yang disusutkan. Karena perusahaan-perusahaan Belanda memiliki
fleksibilitas dalam menerapkan aturan pengukuran, dapat diduga bahwa terdapat
kesempatan untuk melakakukan perataan laba. Pos-pos tertentu dapat mengabaikan
laporan laba rugi dan langsung disesuaikan terhadap cadangan dalam ekuitas
pemegang saham. Hal ini antara lain:
1. Kerugian akibat bencana yang tidak
mungkin atau tidak umum untuk diasuransikan.
2.Kerugian akibat nasionalisasi atau
sejenis penyitaan lainnya
3. Konsekuensi akibat restrukturisasi
keuangan
Republic
Ceko
Republik
ceko (CR) terletak di eropa tengah dan berbatasan dengan jerman disebelah barat
dan barat laut, Austria diselatan, republic Slovakia ditimur dan polandia di
utara.
Akuntansi
di Republik ceko telah berganti arah bebeapa kali,seiring dengan sejarah
politik negaranya. Praktik dan prinsip akuntansinya digambarkan oleh
Negara-negara berbahasa jerman di eropa hingga akhir Perang Dunia II. Kebutuhan
administrative dari berbagai lembaga pemerintahan yang penting dipenuhi melalui
fitur-fitur tertentu seperti penyeragaman daftar akun, metode akuntansi yang
rinci, dan penyeragaman laporan keuangan, wajib bagi semua badan uasaha.
Setelah tahun 1989, Ceko bergerak cepat menuju ekonomi berorientasi pasar.
Divisi Ceko tidak langsung terpengaruh oleh proses inu. Pada tahun 1993, Prague
Stock Exchange mulai resmi berjalan. Pada tahun 1995 Republik Ceko menjadi
anggota pertama pasca-komunis dalam Organization for Economic Coorperation and
Development (OECD). Republik Ceko bergabung dengan NATO pada tahun 1999 dan Uni
Eropa pada tahun 2004.
Commercial
code yang baru dibuat oleh parlemen Ceko pada tahun 1991 dan mulai efektif pada
1 januari 1992. Dipengaruhi oleh akar undang-undang perdagangan Austria yang
lama dan mencontoh pada undang-undang perdagangan Jerman, Commercial code
memperkenalkan sejumlah legislasi dasar yang berhubungan dengan bisnis.(
Undang-undang Ceko didasarkan pada system hukum sipil dari bagian Eopa).
Legislasi ini berisi persyaratan untuk laporan keuangan tahunan, pajak-pajak
penghasilan, audit dan pertemuan rapat pemegang saham. Accountancy Act, yang
menentukan persyaratan untuk akuntansi, dikeluarkan pada tahun 1991 dan mulai
efektif pada 1 januari 1993. Proses Audit diatur oleh Act on Auditors, yang
dikeluarkan pada tahun 1992. Undang-undang ini membentuk chamber of Auditors,
sebuah badan professional yang mengatur dirinya srndiri yang mengawasi
pendaftaran, pendidikan, pengujian, dan menertibkan Auditor, penyusunan daftar
audit, dan regulasi praktik audit, seperti format laporan audit.
Dewan
Standar Akuntansi Indonesia
Ikatan
Akuntan Indonesia (IAI) sebagai wadah profesi akuntansi di Indonesia selalu
tanggap terhadap perkembangan yang terjadi, khususnya dalam hal-hal yang
memengaruhi dunia usaha dan profesi akuntan. Hal ini dapat dilihat dari
dinamika kegiatan pengembangan standar akuntansi sejak berdirinya IAI pada
tahun 1957 hingga kini. Setidaknya, terdapat tiga tonggak sejarah dalam
pengembangan standar akuntansi keuangan di Indonesia.
Tonggak
sejarah pertama, menjelang diaktifkannya pasar modal di Indonesia pada tahun
1973. Pada masa itu merupakan pertama kalinya IAI melakukan kodifikasi prinsip
dan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia dalam suatu buku ”Prinsip
Akuntansi Indonesia (PAI).”
Kemudian,
tonggak sejarah kedua terjadi pada tahun 1984. Pada masa itu, komite PAI
melakukan revisi secara mendasar PAI 1973 dan kemudian mengkondifikasikannya
dalam buku ”Prinsip Akuntansi Indonesia 1984” dengan tujuan untuk menyesuaikan
ketentuan akuntansi dengan perkembangan dunia usaha.
Berikutnya
pada tahun 1994, IAI kembali melakukan revisi total terhadap PAI 1984 dan
melakukan kodifikasi dalam buku ”Standar Akuntansi Keuangan (SAK) per 1 Oktober
1994.” Sejak tahun 1994, IAI juga telah memutuskan untuk melakukan harmonisasi
dengan standar akuntansi internasional dalam pengembangan standarnya. Dalam
perkembangan selanjutnya, terjadi perubahan dari harmonisasi ke adaptasi,
kemudian menjadi adopsi dalam rangka konvergensi dengan International Financial
Reporting Standards (IFRS). Program adopsi penuh dalam rangka mencapai
konvergensi dengan IFRS direncanakan dapat terlaksana dalam beberapa tahun ke
depan.
Dalam
perkembangannya, standar akuntansi keuangan terus direvisi secara
berkesinambungan, baik berupa berupa penyempurnaan maupun penambahan standar
baru sejak tahun 1994. Proses revisi telah dilakukan enam kali, yaitu pada
tanggal 1 Oktober 1995, 1 Juni 1996, 1 Juni 1999, 1 April 2002, 1 Oktober 2004,
dan 1 September 2007. Buku ”Standar Akuntansi Keuangan per 1 September 2007”
ini di dalamnya sudah bertambah dibandingkan revisi sebelumnya yaitu tambahan
KDPPLK Syariah, 6 PSAK baru, dan 5 PSAK revisi. Secara garis besar, sekarang
ini terdapat 2 KDPPLK, 62 PSAK, dan 7 ISAK. Untuk dapat menghasilkan standar
akuntansi keuangan yang baik, maka badan penyusunnya terus dikembangkan dan
disempurnakan sesuai dengan kebutuhan. Awalnya, cikal bakal badan penyusun
standar akuntansi adalah Panitia Penghimpunan Bahan-bahan dan Struktur dari
GAAP dan GAAS yang dibentuk pada tahun 1973. Pada tahun 1974 dibentuk Komite
Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI) yang bertugas menyusun dan mengembangkan
standar akuntansi keuangan. Komite PAI telah bertugas selama empat periode
kepengurusan IAI sejak tahun 1974 hingga 1994 dengan susunan personel yang
terus diperbarui. Selanjutnya, pada periode kepengurusan IAI tahun 1994-1998
nama Komite PAI diubah menjadi Komite Standar Akuntansi Keuangan (Komite SAK).
Kemudian,
pada Kongres VIII IAI tanggal 23-24 September 1998 di Jakarta, Komite SAK
diubah kembali menjadi Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) dengan diberikan
otonomi untuk menyusun dan mengesahkan PSAK dan ISAK. Selain itu, juga telah
dibentuk Komite Akuntansi Syariah (KAS) dan Dewan Konsultatif Standar Akuntansi
Keuangan (DKSAK). Komite Akuntansi Syariah (KAS) dibentuk tanggal 18 Oktober
2005 untuk menopang kelancaran kegiatan penyusunan PSAK yang terkait dengan
perlakuan akuntansi transaksi syariah yang dilakukan oleh DSAK. Sedangkan DKSAK
yang anggotanya terdiri atas profesi akuntan dan luar profesi akuntan, yang
mewakili para pengguna, merupakan mitra DSAK dalam merumuskan arah dan
pengembangan SAK di Indonesia.
Pengembangan Standar Akuntansi –
Struktur dan Proses
Berikut
adalah perkembangan standar akuntansi Indonesia mulai dari awal sampai dengan
saat ini yang menuju konvergensi dengan IFRS:
- Pada periode 1973-1984, Ikatan Akuntansi
Indonesia (IAI) telah membentuk Komite Prinsip-prinsip Akuntansi Indonesia
untuk menetapkan standar-standar akuntansi, yang kemudian dikenal dengan
Prinsip-prinsip Akuntansi Indonesia (PAI).
- Pada periode 1984-1994, komite PAI
melakukan revisi secara mendasar PAI 1973 dan kemudian menerbitkan Prinsip
Akuntansi Indonesia 1984 (PAI 1984). Menjelang akhir 1994, Komite standar
akuntansi memulai suatu revisi besar atas prinsip-prinsip akuntansi Indonesia
dengan mengumumkan pernyataan-pernyataan standar akuntansi tambahan dan
menerbitkan interpretasi atas standar tersebut. Revisi tersebut menghasilkan 35
pernyataan standar akuntansi keuangan, yang sebagian besar harmonis dengan IAS
yang dikeluarkan oleh IASB
- Pada periode 1994-2004, ada perubahan
kiblat dari US GAAP ke IFRS, hal ini ditunjukkan sejak tahun 1994, telah
menjadi kebijakan dari Komite Standar Akuntansi Keuangan untuk menggunakan
International Accounting Standards sebagai dasar untuk membangun standar akuntansi
keuangan Indonesia. Dan pada tahun 1995, IAI melakukan revisi besar untuk
menerapkan standar-standar akuntansi baru, yang kebanyakan konsisten dengan
IAS. Beberapa standar diadopsi dari US GAAP dan lainnya dibuat sendiri.Pada periode 2006-2008, merupakan
konvergensi IFRS Tahap 1. Sejak tahun 1995 sampai tahun 2010, buku Standar
Akuntansi Keuangan (SAK) terus direvisi secara berkesinambungan, baik berupa
penyempurnaan maupun penambahan standar baru. Proses revisi dilakukan sebanyak
enam kali yakni pada tanggal 1 Oktober 1995, 1 Juni 1999, 1 April 2002, 1
Oktober 2004, 1 Juni 2006, 1 September 2007, dan versi 1 Juli 2009.
- Pada tahun
2006 dalam kongres IAI X di Jakarta ditetapkan bahwa konvergensi penuh IFRS
akan diselesaikan pada tahun 2008. Target ketika itu adalah taat penuh dengan
semua standar IFRS pada tahun 2008. Namun dalam perjalanannya ternyata tidak
mudah. Sampai akhir tahun 2008 jumlah IFRS yang diadopsi baru mencapai 10
standar IFRS dari total 33 standar. Hingga kemudian pada tahun 2012, IFRS telah
dikonvergensi penuh oleh pemerintah Indonesia melalui IAI.
Dewan Standar Akuntansi Keuangan –
Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI)
Dewan
Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) adalah badan yang berwenang menyusun sandar
akuntansi keuangan entitas privat di Indonesia.DSAK IAI saat ini sedang
melanjutkan program konvergensi ke International Financial Reporting Standards
(IFRS) serta melakukan pengembangan standar akuntansi keuangan sesuai dengan
kebutuhan nasional.
Ikatan
Akuntan Indonesia (IAI) mengundang akuntan Indonesia yang memiliki pemahaman
tinggi atas SAK dan IFRS, berpengalaman luas, berintegritas tinggi, dan
berkomitmen penuh, untuk mengikuti seleksi sebagai anggota DSAK IAI.
Seleksi
ini dibuka untuk masa jabatan angota DSAK IAI periode 2012 – 2016 yang
berlangsung selama 4 (empat) tahun.
Tugas
dan Tanggung Jawab Anggota DSAK IAI
- Melakukan perumusan, pengembangan, dan
pengesahan Standar Akuntansi Keuangan; dan
- Menjawab pertanyaan yang terkait dengan
Standar Akuntansi Keuangan dari pemerintah, asosiasi, dan lembaga luar negeri.
Dewan Standar Akuntansi
Internasional
IFRS
(Internasional Financial Accounting Standard) merupakan standar akuntansi
internasional yang diterbitkan oleh International Accounting Standard Board
(IASB). Standar Akuntansi Internasional (International Accounting
Standards/IAS) disusun oleh empat organisasi utama dunia yaitu IASB, Komisi
Masyarakat Eropa atau Europian Committee (EC), Organisasi Internasional Pasar
Modal (IOSOC), dan International Foundation Accounting Committe (IFAC). IASB
yang dahulu bernama Komisi Standar Akuntansi Internasional Accounting
International Standard Committee (AISC), merupakan lembaga independen untuk
menyusun standar akuntansi. Organisasi ini memiliki tujuan mengembangkan dan
mendorong penggunaan standar akuntansi global yang berkualitas tinggi, dapat
dipahami dan dapat diperbandingkan.
Standard
internasional telah bergerak maju, dan menekan Negara-negara yang kontra.
Contoh : komisi pasar modal AS, SEC tidak menerima IFRS sebagai dasar pelaporan
keuangan yang diserahkan perusahaan-perusahaan yang mencatatkan saham pada
bursa efek AS, namun SEC berada dalam tekanan yang makin meningkat untuk
membuat pasar modal AS lebih dapat diakses oleh para pembuat laporan non-AS.
SEC telah menyatakan dukungan atas tujuan IASB untuk mengembangkan standard
akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan yang digunakan dalam penawaran
lintas batas.
Untuk
mencegah munculnya permasalahan-permasalahan yang diakibatkan adanya perbedaan
dalam standar akuntansi yang digunakan oleh berbagai negara, Dewan Komite
Standar Akuntansi Internasional (Board of IASC) yang didirikan pada tahun 1973
mengeluarkan standar akuntansi internasional (IAS). Keluarnya IAS tersebut
diikuti dengan beberapa intepretasi tentang IAS dalam bentuk SIC (Standing
Intepretation Committee).
Perkembangan
selanjutnya adalah IASC membentuk IASC Foundation. Melalui IASCFoundation
tersebut pengembangan standar akuntansi dan standar pelaporan memasuki tahap
baru. Tahapan baru dalam pengembangan standar akuntansi dan pelaporan tersebut
adalah dengan dibentuknya beberapa badan yang ada di bawah IASC Foundation.
Beberapa badan bentukan IASC Foundation adalah
- IASB (International Accounting Standard
Board)
- IFRIC (International Financial Reporting
Committee)
- SAC (Standard Advissory Committee).
IASB
berperan dalam menerbitkan standar akuntansi yang baru dengan meperhatikan
masukan dari SAC. IFRIC berperan memberikan inteprestasi atas standar yang
dikeluarkan oleh IASB. Langkah IASB selain menerbitkan standar baru adalah
merevisi dan mengganti standar-standar lama yang telah ada sebelumnya.
Standar-standar yang dikeluarkan oleh IASB tersebut kemudian diberi nama IFRS
(Internastional Financial Reporting Standard). IFRS dapat berisi standar yang
menggantikan standar yang sebelumnya atau standar yang memang benar-benar baru.
Namun,
ada enam organisasi telah menjadi pemain utama dalam penentuan standar
akuntansi internasional dan dalam mempromosikan harmonisasi akuntansi
internasional:
- Badan Standar Akuntansi Internasional
(IASB)
- Komini Uni Eropa (EU)
- Organisasi Internasional Komisi Pasar
Modal (IOSCO)
- Federasi Internasional Akuntan (IFAC)
- Kelompok Kerja Ahli Antarpemerintah
Perserikatan Bangsa-Bangsa atas Standar Internasional Akuntansi dan Pelaporan,
bagian dari Konferensi Perserikatan Bangsa-bangsa dalam perdagangan dan
Pembangunan
- Kelompok kerja dalam Standar Akuntansi
Organisasi kerja sama dan Pembangunan Ekonomi.
http://datakata.wordpress.com/2013/12/03/akuntansi-global-dan-standar-audit/